Henky Eko Sriyantono, Sarjana Teknik Sipil Yang Sukses Menjadi Pengusaha Kuliner

Henky Eko Sriyantono termasuk salah satu pengusaha kuliner sukses di Indonesia. Lahir di Surabaya, 5 Mei 1974, Eko sebenarnya seorang lulusan S1 teknik sipil di ITS serta S2 teknik sipil manajemen di Universitas Indonesia, tapi yang terjadi kini ia malah menjadi seorang pengusaha bakso dengan nama “Cak Eko”. Ya, Henky Eko Sriyantono adalah Sarjana Teknik Sipil Yang Sukses Menjadi Pengusaha Kuliner.

Sebelum menjadi seorang wirausahawan yang sukses, Eko adalah seorang kontraktor, tapi keinginan menjadi wirausahawan tampaknya tak terbendung lagi. Pria berusia 38 tahun itu pun harus jatuh bangun membangun karirnya. Ia pernah menjalani usaha jual beli handphone bekas, sayangnya hanya bertahan selama 8 bulan saja. Selanjutnya ia pernah mengikuti bisnis MLM ditahun 1998, tapi gagal dan hanya bertahan kurang dari 6 bulan. Setahun berselang, ia bersama beberapa rekannya membangun usaha budidaya tanaman jahe gajah. Tetapi gagal balik modal. Pengeluaran usaha sebesar 40 juta rupiah hanya menghasilkan pemasukan sebesar 16 juta rupiah yang menyebabkan usaha budidaya tersebut berhenti di tengah jalan.

Sejumlah kegagalan tersebut tak membuat Eko menyerah begitu saja. Sampai pada suatu ketika ia secara tidak sengaja melihat sebuah warung bakso yang dipadati pengunjungnya. Ia pun tertarik untuk mengambil perluang usaha tersebut dan membuka usaha serupa. Dengan modal sebesar 2,5 juta rupiah, Eko membuka sebuah warung kecil di pinggir jalan dan meracik sendiri bakso yang dijualnya. Tak disangka warungnya tak pernah sepi pengunjung, sehingga dalam waktu 7 bulan, Eko berhasil membuka sebuah outlet di Tamini Square, Jakarta Timur.

Semakin hari usaha bakso tersebut semakin laris. Kecerdasannya memanfaatkan media cetak sebagai media untuk berpromosi membuat bakso “Cak Eko” semakin terkenal. Banyak investor yang berani bekerjasama dengannya atau berwaralaba. Biaya investasi pun beragam, mulai dari 60 juta hingga 120 juta rupiah dengan jaminan balik modal selama 1 tahun. Hingga saat ini sendiri, Eko berhasil memiliki lebih dari 150 outlet waralaba yang tersebar di Sulawesi, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Selain memiliki usaha bakso yang didirikannya sejak tahun 2006, Eko ternyata juga membuka usaha kuliner lain, yakni “Soto Ayam Kampoeng Jolali” yang berdiri tahun 2007, serta “Ayam & Bebek Goreng Sambel” ditahun 2008. Tak pelak, prestasi yang dimilikinya ini membuat Eko berulang kali mendapat penghargaan, beberapa diantaranya adalah “Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award” dari Menteri koperasi & UKM dan “Indonesian Innovative Creative Award” dari Menteri Koperasi & UKM, Menakertrans & Menperin ditahun 2007, kemudian juara 1 untuk kategori “Wirausaha Muda Mandiri kategori Mahasiswa Program Pascasarjana dan Alumni” ditahun 2008, dan beberapa lainnya. Semoga kisah Henky Eko Sriyantono ini memberi manfaat dan menambah motivasi kita dalam menemukan peluang usaha dan berwirausaha.

sumber : wartawirausaha.com