Pola Belanja Masyarakat Geser dari Supermarket ke Minimarket

Lembaga survei internasional, Nielsen Indonesia mencatat perubahan pola belanja masyarakat dari supermarket ke minimarket. Hal ini terlihat dari penjualan supermarket yang anjlok, sementara minimarket naik 7,4 persen.

Berdasarkan survei yang dilakukan Nielsen, penjualan supermarket pada kuartal III 2018 anjlok 5,2 persen, sementara pasar tradisional turun tipis 0,6 persen.

“Ini didorong oleh tiga pertimbangan utama, meliputi keanekaragaman produk yang bagus, harga yang kompetitif, dan akses yang mudah dari area tempat tinggal,”ujar Marketing & Sales Effectiveness Nielsen Laura McCullough dalam keterangan tertulis.

Secara keseluruhan, Nielsen mencatat konsumsi produk consumer goods pada kuartal III 2018 turun 1,6 persen.

Meski menurun secara keseluruhan, sejumlah produk mencatatkan kenaikan. Produk makanan tumbuh 18,2 persen, home care naik 1,9 persen, minuman tumbuh 1,5 persen, sedangkan farmasi dan perawatan pribadi tumbuh masing-masing 1 persen.

Ditilik dari usia konsumen, kelompok konsumen usia 35 tahun ke atas mampu mempertahankan pola pengeluaran. Sedangkan konsumen yang lebih muda atau berusia di bawah 35 tahun justru mengurangi pengeluaran dan konsumsi khususnya untuk kategori makanan instan, minuman siap minum, perawatan pribadi, dan farmasi.

Konsumsi Belanja di Asia

Meskipun konsumsi consumer goods di Indonesia berkurang, pertumbuhan penjualan consumer goods di Asia Pasifik justru meningkat.

Nielsen mencatat penjualan consumer goods di Asia Pasifik naik 6,5 persen dibandingkan dengan kuartal III 2017 dan naik 4,9 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kenaikan ini didorong pertumbuhan volume konsumsi di wilayah Asia Pasifik mencapai 4,4 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya sebesar 2,9 persen.

Sementara itu, harga rata-rata produk consumer goods meningkat 2,1 persen pada periode yang sama tahun lalu dan tumbuh 2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Nielsen melakukan survei tren consumer goods di 65 negara di dunia berdasarkan kondisi ekonomi dan sentimen konsumen yang berubah. Hasilnya menunjukkan bahwa India, Filipina, dan China mencatat pertumbuhan nilai tertinggi dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu.

Sektor consumer goods di India mampu tumbuh 16,5 persen, Filipina tumbuh 8,4 persen, dan China naik 7,3 persen.

Laura menyatakan keyakinan konsumen Asia Pasifik sedikit meningkat pada kuartal ketiga dari sebelumnya di level indeks 112 menjadi 114. Hal ini didukung oleh meningkatnya optimisme prospek pekerjaan lokal, keuangan pribadi dan keinginan berbelanja.

Malaysia menjadi negara dengan peningkatan indeks kepercayaan konsumen tertinggi di kawasan Asia Pasifik yaitu 127 dari sebelumnya 117, diikuti oleh Thailand sebesar 112 dari sebelumnya 102, dan Vietnam menjadi 129 dari sebelumnya 120.

“Konsumsi domestik terus memiliki potensi yang besar di Asia Pasifik, seiring dengan peluang ekspor,” kata Laura.

Laura mengatakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat secara keseluruhan, pertumbuhan upah rata-rata yang mencapai dua digit, dan kelas konsumen berkembang yang ingin meningkatkan kualitas hidup akan mendorong konsumsi produk baru di sektor consumer goods. (ulf/agi)

Sumber : cnnindonesia.com