Sempat bergeliat sesaat jelang Lebaran, tingkat pengunjung mal kini kembali turun. Manajemen mal berharap setelah diterapkan new normal atau normal baru, kondisi semakin membaik.
“Sekarang turun lagi sekitar 10 ribu pengunjung setiap hari. Kami juga tidak menerapkan pembatasan pengunjung. Pembatasan hanya dilakukan di food court saja. Karena masih diterapkan social distancing, kami hanya memasang 300 kursi,” beber Public Relations Officer Solo Grand Mal (SGM) Ni Wayan Ratrina kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (28/5).
Ina, sapaan akrabnya, menyebut tidak hanya penerapan social distancing yang dilakukan di dalam mal. Pihaknya juga memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik. Pengunjung yang memasuki mal wajib melewati pengecekan suhu tubuh, cuci tangan, dan menggunakan masker.
“Kalau tidak pakai masker, dilarang masuk mal. Untuk penerapan jaga jarak juga masih kami terapkan di lift, eskalator, dan antrean kasir,” sambungnya.
Peningkatan penerapan protokol kesehatan pascalebaran juga dilakukan di Solo Paragon Lifestyle Mall. Terlebih usai pelaksanaan rapid test beberapa waktu lalu.
Chief Marcomm Solo Paragon Lifestyle Mall Veronica Lahji mengatakan, pihaknya lebih intens dalam mengimbau pengunjung dan karyawan tenant untuk jaga jarak. “Saat ini jumlah kunjungan masih jauh dari kondisi normal. Tiap harinya masih di kisaran 3-4 ribu pengunjung. Padahal di hari biasanya mencapai 10 ribu pengunjung,” ungkapnya.
Sekadar informasi, beberapa waktu lalu Solo Paragon Lifestyle Mall bekerja sama dengan Pemkot Surakarta menggelar sampling rapid test diikuti oleh 20 orang. Dari hasil rapid test, seorang sales promotion girl (SPG) reaktif dan saat ini oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta telah diminta berhenti bekerja sementara untuk menjalani karantina mandiri di rumah.
“Saat ini kami lebih intens dalam memastikan pengunjung maupun karyawan tenant agar menjaga jarak sesuai protokol kesehatan,” tandasnya. (aya/bun/ria)
Sumber : radarsolo.jawapos.com