Pengamanan Kurang, Minimarket Jadi Sasaran Perampok

JAKARTA – Menjamurnya minimarket yang ada tanpa dilengkapi dengan sistem pengamanan yang ketat, membuat minimarket menjadi sasaran perampokan. Di Kebon Jeruk, Jakarta Barat tercatat sudah lima kali terjadi perampokan, di Kalideres dua perampokan telah terjadi, sementara satu lainnya terjadi di kawasan Cengkareng. Kesemua itu terjadi hanya kurun waktu dalam 6 bulan.

Sementara dari rentetan kejadian itu, Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat baru berhasil mengungkapnya, itu juga dengan kondisi satu pelaku harus tewas, usai dihajar timah panas polisi.

Berdasarkan hasil penuturan saksi dan rekaman CCTV di sejumlah minimarket yang telah menjadi korban perampokan. Para perampok yang menggunakan penutup wajah ini acap kali melindungi dirinya dengan menggunakan senjata tajam hingga senjata api.

“Bawa samurai dan nenteng gitu, kalo melawan kita bisa meninggal,” tutur Arman (22), salah seorang korban perampokan yang pasrah terhadap kejadian itu.

Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Lambe Patabang Birana mengatakan, untuk mencegah perampokan terjadi. Pihaknya telah berupaya meminta sejumlah minimarket untuk memperketat keamanannya.

“Kami juga telah menyebarkan layanan call centre untuk memproteksi diri terhadap kejadian ini,” ucap Lambe.

Sekalipun telah melakukan perketatan keamanan, dan membantu secara kepolisian dalam melakukan pelidikan, namun belum ada satupun pelaku perampokan yang berhasil diungkap sejak awal tahun ini.

“Buktinya minimarket kita udah kerampok dua kali mas,” tambah Arman.

Sementara itu, Kriminolog Universitas Indonesia, Josias Simon menilai, lemahnya pengawasan dan tindakan yang ada membuat perampokan yang terjadi di suatu wilayah menjadi merajalela. Terlebih, kata Josias, saat ini kejahatan telah berkembang dengan kondisi yang sadis dan kejam.

“Tak aneh, kenapa kejadian yang ada berlangsung sangat mulus,” tuturnya.

Untuk itu, Josias menyarankan, kepada polisi untuk mempercepat langkah dan melakukan tindak penangkapan agar kejadian serupa tak terjadi di waktu akan datang. Patroli tanpa diiring pola tuntasnya penlidikan takan membuat kelompok kejahatan menjadi jera.

“Seenggaknya bila sudah terungkap, masyarakat akan menjadi aman,” tutupnya.