Bisnis waralaba di Kabupaten Gunungkidul kini sudah menjamur. Hingga ke daerah-daerah pinggiran sudah terpantau padat oleh minimarket-minimarket modern. Tak bisa dipungkiri, hal tersebut tentunya sangat berpengaruh bagi keberlangsungan pasar tradisional.
Menyikapi adanya fenomena itu, Kepala Pengelolaan Pasar Kabupaten Gunungkidul, Widagdo menyatakan siap mengembangkan pasar tradisional agar tidak kalah dengan bisnis waralaba. Widagdo menegaskan bahwa pasar tradisional harus tetap menjadi pusat belanja yang utama di masyarakat.
“Harus tetap hidup karena bisa dilihat masyarakat lebih antusias melaksanakan transaksi jual beli ke pasar,”
Dalam mempertahankan kelangsungan pasar tradisional, pihaknya sudah merencanakan berbagai langkah terkait pengembangan pasar. Seperti pembangunan sarana prasarana, meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan pelatihan kepada pedagang, serta meningkatkan kualitas dagangan. Semuanya ini perlu dilakukan pengembangan secara berkesinambungan agar pasar tradisional tak tergerus perkembangan zaman serta bisa bersaing dengan minimarket modern.
“Kalau untuk pembenahan baru beberapa yang sudah terealisasi seperti Pasar Semin, Pasar di Playen, dan Pasar Hargosari,” paparnya.
Sementara itu, untuk pasar yang lainnya menurutnya masih dalam proses pembenahan sarana prasana dan juga penataan tata ruang pasar agar lebih menarik perhatian pembeli.
“Harus tetap hidup jangan sampai kalah maka kita terus lakukan pembenahan-pembenahan,” pungkasnya.