Usaha toko kelontong modern maupun minimarket rumahan saat ini semakin menjamur saja. Bisnis toko kelontong yang semakin terpinggirkan berusaha bangkit dengan pengelolaan yang lebih maju dan modern.
Membuka toko kelontong di rumah belakangan memang tak lagi menjanjikan setelah hadirnya minimarket waralaba yang mewabah di berbagai kota. Ada Alfamart, Indomart, hingga Yomart.
Minimarket waralaba termasuk jenis bisnis kelas kakap yang membutuhkan modal tidak kecil. Asal tahu saja, untuk membuka usaha ini Anda memerlukan biaya mulai Rp 397 juta sampai Rp 417 juta. Ini belum sewa tempat.
Namun jika Anda ingin membuka dan menjalankan usaha toko kelontong modern tak ada salahnya mencontoh cara minimarket waralaba mengelola jualannya. Prinsip ATM (amati, tiru, dan modifikasi) bisa diterapkan menjalankan usaha ini.
Peluang Usaha Toko Kelontong Modern
Saat ini persaingan usaha minimarket modern seperti Alfamart, Yomart, atau Indomart sudah sangat ketat. Bahkan di pinggiran kota hingga desa pun telah hadir minimarket waralaba ini dengan lokasi yang tak terlalu berjauhan.
Meskipun terjadi persaingan, tingkat penjualan di toko semacam ini ternyata masih tinggi. Orang sekarang merasa lebih nyaman membeli barang di minimarket ketimbang di toko kelontong.
Prospek usaha toko kelontong modern sangat cerah. Apalagi dengan budaya konsumerisme yang semakin meningkat pesat dan daya beli masyarakat semakin membaik tentunya mereka selalu membutuhkan barang konsumsi.
Adapun jenis barang yang dijual bisa berbagai macam. Seperti barang sembako yang meliputi telur ayam, gula pasir, tepung terigu, beras kemasan, mie instant, peralatan mandi, perlengkapan mencuci, dan lain-lain.
Jika Anda cermati, perilaku konsumen dalam membeli suatu barang adalah kenyamanan dan suasana toko yang bersih. Konsumen pun perlu bebas memilih barang yang ingin dibeli tanpa perlu diikuti oleh yang jaga.
Model Usaha Toko Kelontong Modern
Apabila anda merasa keberatan dengan biaya sangat besar untuk membuka minimarket waralaba, anda bisa tetap menjalankan usaha toko kelontong modern, yaitu dalam bentuk minimarket mandiri.
Anda tak perlu membeli bisnis waralaba itu dan juga tak perlu menggunakan brand Alfamart atau Indomaret. Anda malah bisa membangun brand sendiri beserta manajemen yang bisa dipelajari.
Pengelolaan usaha dan barang pada minimarket mandiri bisa dilakukan seperti pada minimarket waralaba. Anda juga harus menyediakan rak-rak ataupun menyusun barang berdasarkan kategori. Selain itu Anda juga perlu menyediakan ruangan yang cukup luas, menyediakan komputer kasir, mempersiapkan lahan parkir, hingga memberikan layanan hotspot wifi gratis di sekitar toko.
Anda tak perlu menyediakan AC untuk usaha toko kelontong modern Anda. Yang penting tempatnya nyaman, bersih, dan pengunjung merasa bebas berbelanja di toko Anda. Yang tak kalah penting, produknya lengkap dan harga yang bersaing.
Anda bisa memanfaatkan halaman garasi di rumah yang tidak terpakai atau memperluas ruang tamu untuk dijadikan toko kelontong. Lokasi pinggir jalan besar bukan lagi penentu sukses bisnis minimarket rumahan.
Sedangkan menyangkut sistem pengelolaan barang toko kelontong Anda bisa membeli software pengelolaan minimarket yang saat ini banyak dijual di internet. Anda bisa membayar konsultan untuk membangun sistem manajemen usaha toko kelontong modern Anda.
Saat ini di sejumlah kawasan kompleks perumahan maupun di kampung-kampung muncul beberapa toko kelontong dengan pengelolaan yang lebih modern. Toko yang mirip Alfamart ini menggunakan nama brand lain yang tidak ternama.
So, kenapa tidak membangun brand dan sistem manajemen usaha toko kelontong modern sendiri yang tidak semahal minimarket waralaba? Dengan sedikit kreativitas dan kerja keras usaha minimarket rumahan pun bisa maju.
Sumber : harapanrakyat.com